Monday, January 21, 2013

I’m home! xD [part 2]

I’m home! xD [part 1] < previous
.............

Jam 6. Teeng! Ayo check-in~!
Mengantri. Horee! Benar-benar sudah bisa akhirnya. Saya tunjukkan kode booking berserta KTP, saat hendak menyimpan koper ke bagasi, “ini ada laptop atau barang berharga lainnya, gak?” saya katakan, “ada laptop”. “aduuh ibu, ambil dulu deh laptopnya, kami tidak mau mengambil resiko.”, “gak apa mbak, saya sudah selipkan diantara baju”, “tetap saja bu, kita gak tau kurirnya gimana nyimpennya, diambil aja bu!”. Jreengg, itu koper sebenarnya sudah saya ikat dengan tali yang harganya Rp.10.000 itu lho, harus dilepas dong berarti. Bawaan saya di kabin juga jadi semakin banyak. -____-

Laptop dikeluarkan, bawaan saya di kabin berarti satu tas ransel, satu tas selempang kecil, dan satu dus berisi makanan oleh-oleh, kantong kecil yang berisi bekal, saya masukkan ke dalam ransel laptop tersebut. Yasudahlah~ 

I’m home! xD [part 1]

Home, here I am~
Alhamdulillah, finally saya bisa sampai di rumah dengan lancar dan sehat wal’afiat, hehe
Perjalanan yang keren, karena agak berbeda daripada biasanya. Senang, mengejutkan, menyebalkan, hingga mengantukkan. Uu yee!
Sekarang, saya mau cerita dulu :D

Sekitar pukul 11.00 pm wib, saya ditelepon oleh pihak travel yang akan menjemput dan mengantarkan saya ke bandara. “Ibu, maaf, mohon izin kami akan menjemput ibu jam 1 malam, gak apa-apa? Ibu kan tau sendiri keadaan Jakata sekarang..”. Mau tak mau, saya pun menjawab iya, karena jika tidak, siapa yang mau mengantarkan saya ke bandara, kan? –Sebelumnya, jadwal keberangkatan jam 4 pagi dan dimajukan menjadi jam 3 pagi.

Saturday, January 19, 2013

Libur, mari pulang! :D

Libur tlah tiba! Libur tlah tiba! Hore! Hore! Hore!
Hayoo, siapa yang gak tau ini potongan lagunya siapa? Lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh Tasya cilik, nge-trend sekali ditahun 90-an.

Eh eh eh. Tapi saya bukan mau cerita tentang lagu tersebut, tapi tentang saya, hihi. Curhat sedikit.

Akhirnyaaaaa, saya akan segera pulang ke rumah! ^^
Senangnya.. Setelah sebelumnya melewati masa-masa penuh motivasi di awal semester karena rindu rumah yang amat sangat dan berencana pulang; kemudian terjatuh dan galau ketika tahu bahwa libur hanya dua minggu, sedangkan seminggunya akan digunakan untuk perwalian, homesick akut; lalu mencoba bangkit lagi karena berencana akan pulang. Meski lagi-lagi, keraguan itu muncul entah mengapa. Plan A direncanakan, dengan mengorbankan beberapa event yang sangat menguntungkan, syukurlah satu event sempat dihadiri, alhamdulillah. Sedangkan plan B, ada, namun tak terlalu terbanyangkan.

Tuesday, January 15, 2013

Bolehkah aku cemburu?

Entah mengapa, belakangan ini saya merasakan penyakit hati yang membuat saya sedih. Begitu menggelanyuti, dan saya, belum tau bagaimana untuk memanajemenkannya. Cemburu, singkatnya kusebut begitu. Tapi bukan cemburu karena pasangan, bukan karena cinta. Jadi.. mungkin lebih tepatnya, iri. Mungkin. Tapi disini, saya lebih ingin menyebutnya dengan, cemburu.

Aku cemburu, ketika mereka dalam keramaian, sedang aku dalam kesepian.
Aku cemburu, ketika mereka mendapatkan perhatian lebih, sedang aku terlupakan.
Aku cemburu, ketika mereka telah dapatkan 'hiburan' atas kejenuhan mereka, sedang aku belum.

Apakah mungkin, karena kejenuhan yang merangkap kesepian? Ataukah sebaliknya?
Dan saya masih begitu terlarut begitu didalam.

Iya, aku salah. Aku salah. :'(

Strawberry strawberry, huaaa!


Ngeliat foto ini di Flower Story, jadi ingat, jikalau sejak dulu saya ingin sekali menanam strawberry, pengen menanam walaupun hanya di pot seperti gambar tersebut. Huhu, dan teringat pula, strawberry yang pernah saya tanam pada bulan April 2012 lalu. Baru tumbuh beberapa pekan, dengan sangat segar sekali, saya sudah sangat senang karena ia sudah berbuah. Tapi... setelah saya berikan pupuk, ia malah mati, ternyata saya terlalu banyak memberikan pupuk, hiks 

Wednesday, January 9, 2013

Kompleksitas Aku.

Aku melangkah diatas langit, dibawah tanah.
Melihat dunia tak di sembarang sisi.
Melangkah dengan kecepatan yang tak sama.
Mencari makna dengan cara yang berbeda.

Suaraku tak kuat untuk menjadi mayor.
Tapi kataku bisa sekecil plankton.

Kupandang duniaku cukup dengan dua mata.
Banyak mata hanya tuk mencari warna.
Tidak secara luas dan datar.
Namun kecil menyudut hingga akar.

Kompleksitas yang kupahami, berbeda denganmu.
Detail sudut yang tergambar pun tak sama.

Mencariku lebih dalam?
Samakan saja sudut pandangmu,
Hanya untuk melihatku,
Tapi bukan untuk merubah dirimu.

Karena aku, kamu, dia, mereka, berbeda.

Cmh, 9.1.13
9.45 pm

Tuesday, January 8, 2013

Masih, Dandelion.


   "Andaikan kau tahu, dandelion bukan sekedar rumput liar tak berguna,
     tapi ia indahkan tanahmu, dari gersanya tanahmu." -NMA

Tak terlupa dengan kisah dandelion, bukan? Ya, sekilas kisah dandelion yang pernah kutuliskan di blog ini, lebih dari setahun silam.

Maka kali ini, izinkanku tuk menceritakannya lagi, sedikit saja.

Saturday, January 5, 2013

(calon) Psikolog juga manusia

Haalloooo~
Assalamu'alaykum wr wb.

Apa kabar, buu? Kabar kesehatanmu? Kabar keimananmu? Kabar hatimu? *oops :p
Berapa persen mood mu hari ini? Aah.. teringat dengan jelas, di zaman SMA, saya sering sekali mengeluarkan pertanyaan itu, entah ditanyakan kepada orang lain, ataupun diri sendiri. Maklum, masa-masanya labil, hihi. Sampai ada seseorang yang memberikan pesan kepada saya :
"Stabil! Kalo gak stabil, tilawah. Kalo males tilawah, cari jendela! (cari udara segar maksudnya)" - PSB

Satu bait.

Satu lagi tetes, air mata.
Diatas batik hijau, ketika kukatakan "akan manis jika sepasang".
Siapa bilang sendiri itu menyenangkan?
- Kimi dake -
Bagaimana jika ia menjelma rindu?

Cmh, 5.1.2012
5.01 pm
:: ________________ :: ________________ :: ________________ :: ________________ :: ________________ ::

Friday, January 4, 2013

Diantara ragu, malas, dan santai.

Terkadang diri ini merasa bimbang untuk menjadi giat, bukan karena malas, yaa walaupun ada sedikit terselip rasa malas, tapi.. seperti petunjuk. Mau dipaksa sedemikian rupa, tetap saja rasanya ragu, ataupun terlalu santai. Dan hal ini tidak terjadi terkadang, namun sering. Apalagi semenjak di masa kuliah ini, dimana saya dituntut agar dapat melakukan  self-awarness dengan baik.

Pada satu sisi, saya tahu, hidup saya tidak boleh dijalankan dengan berleha-leha, lemas, patah semangat, dan segala hal buruk lainnya. Karena terlalu banyak achievement yang harus saya raih. Buat saya, hidup tentunya harus ada visi-misi dan planning yang jelas, realistis. Maka jika satu langkah saja saya jalankan dengan buruk, hancur susu sebelanga, hihi

Tapi, pada sisi lain, rasa ragu, enggan, dan terlalu santai itu terlalu, uuhh! tak bisa dilawan. Namun, seperti yang tadi saya katakan, hal itu terasa seperti layaknya petunjuk, 'perlindungan' dari Allah SWT. Jika hal ini salah, mohon maafkanlah saya, karena inilah yang saya rasakan, entah benar ataupun salah.

Bingung?

Hehe, baiklah akan saya ceritakan maksudnya uniknya. Berhubung saat ini saya sudah kuliah *uhuk uhuk* jadinya saya ceritakan sesuai dengan taraf saya, ya. Yang lebih muda *jadi merasa tua, haha* bisa menyesuaikan.

Thursday, January 3, 2013

Undifferentiated desires.

Saat itu, batangnya bercabang banyak, meski tak tergambar dengan baik cabang dan rantingnya. Segala keinginan dan hal yang ingin dilakukan telah dapat dideferensiasikan, begitu kata interpretasi 'amatir' dari pohonnya. Jadi, antara percaya dan tidak. Eeh, ditambah pula masalah yang membuat saya semakin meragukannya.

Saya rindu rumah, not just that's all the point.
Entah dimulai dari sana, namun rasanya hal tersebut menjadi salahsatu yang selalu terngiang.
Nampaknya butuh afeksi setelah sekian lama mengisolasi diri dari lingkungan yang tak membuat diri menjadi nyaman. Ditambah beragam masalah serta konflik yang nampaknya menghadirkan stress plus agresi yang lebih besar hingga membuat self-motivation perlahan jatuh tersungkur.

[Multiple] Approach-approach conflict, begitu kata Kurt Lewin dan tambahku. Karena tak lagi dua, tapi banyak rasa. Konflik yang mengganggu atensi. Dan meningkatkan kadar kecemasan realistik (atau neurotik), hoaa!

Tuesday, January 1, 2013

Sahabatmu. Sahabat sepiku.

Ah, begitu terharunya saya kemarin, mendapatkan pesan (atau puisi ya?) dari seorang kawan. Bagi saya, bahagia pula rasanya, ketika saya dipercayai untuk menempati posisi terhormat dalam dirinya, dalam self-concept nya. Menjadi seorang sahabat.

Sangat tak pantas rasanya, mengemban gelar tersebut, karena sebenarnya tak banyak yang saya berikan padanya. Menghadapinya, bisa jadi hanya topengku belaka, entahlah. Tapi satu hal yang saya sadari dan syukuri, bahwa kehadiran saya dapat bermanfaat untuk orang lain, tak sia-sia. Ya, itulah yang saya harapkan sejak dulu. Meski tak nampak secara jelas, grafitasi membuat kita tetap berdiri tegap diatas bumi.

Speechless. Tapi, jazakallahu khoir padamu yang telah percaya padaku :')


日本に行きましょう! [Let's go to Japan!] ^^