“Pak Bowo.. Pak Bowo.. Pak Bowo..!!”
Ya, itulah nama beliau. Salah seorang TNI yang pernah mengasuh kami selama kurang lebih satu bulan. TNI pertama yang kami kenal di asrama melati. Hehe
Tak lama aku pun membayangkan hal-hal yang pernah kami lakukan bersama beliau di bulan pertama kami memasuki asrama melati. Tapi tak banyak pula yang kuingat dari beliau, hanya saja beberapa ciri khasnya yang akan selalu kami ingat dan kami kenang. (Ceilee..)
Beliau adalah TNI yang sangat tegas nan ramah ternyata. Salah satu buktinya adalah beliau seperti membuatkan yel-yel untuk kami, terutama para putranya. Ketika dengan suaranya yang berat beliau berteriak, “siswa!” para putranya pun menjawab “siaap!” ataupun “merdeka!”. Aneh awalnya terdengar di telinga para putri, tapi lama kelamaan lucu juga. Dan awalnya hanya putra saja, tetapi akhirmya yang putri pun juga sampai-sampai yang TO pun punya yel-yel tersendiri.
Haha, kalau sudah begitu kami hanya bisa tertawa. Sampai-sampai para putra seperti memamerkan pada putri-putrinya. Ya, ramai sekali suasana pada saat itu.
Tapi ketika akhir bulan dan tiba saatnya beliau akan berpidah tugas, kami (putra-putri kelas 1) pun disuruh melakukan sikap tobat di depan asrama putra. Rasa dongkol, seru dan lucu pun menjadi satu. Dongkol karena pada saat itu hari sudah malam dan kami sudah mengantuk, kalau tidak salah waktu menunjukkan jam 10 lebih. Seru, karena tidak hanya melakukan sikap tobat, tapi sambil sikap tobat kami menyayikan lagu yang berjudul YAKIN berkali-kali! Padahal sikap tobat itu sagat melelahkan. Walaupun jadinya tidak hanya mendengarkan ceramah dari sang TNI, sampai sampai ngantuk kami pun menghilang. Lucunya, ketika kami harus menyanyikan lagu tersebut hanya dengan bergumam, aneh sekali jadinya! Kami pun tertawa sambil menyanyikannya.
Ketika waktu menunjukkan perubahan hari, kami pun disuruh bangun dan duduk. Huff!! Akhirnya selesai juga. Lama sekali! Entahlah apa memang selama itu, tetapi yang kuingat teman-teman mengatakan kalau sudah berganti hari, jadi kami bisa menelepon orangtua - karena pada bulan pertama kami belum boleh menghubungi orangtua -. Namun karena masih malam kami pun mengurungkan niat.
Tak lama setelah itu, kami pun kembali ke asrama masing-masing. Entahlah apa yang kami katakana dan lakukan setelah itu. Yang jelas tujuan utama adalah TIDUURR!!!
Kini, hal seperti itu pun tak (belum) lagi kami rasakan. Hanya kenangan yang melekat erat di benak kami semua. Dan seiring dengan berjalannya waktu, kami hanya bisa merindukan hal-hal tersebut (suasana seru,, bukan tobatnya..). Sampai-sampai ketika melihat pak bowo, beberapa diantara kami berteriak histeris.. Hehe
TO : target operasi, julukan bagi putra/putri yang menjadi target utama yang akan dihukum
Sikap tobat : posisinya seperti sujud, tapi tangan diletakkan di belakang badan
No comments:
Post a Comment