MasyaAllah.. miris sekali saya melihat remaja sekarang, bukan berarti saya bukan remaja, tetapi alangkah pilunya hati ini, melihat dan menyaksikan perilaku remaja, sepantaran saya, dengan asyiknya menikmati dunia tanpa mengingat apa yang menjadi tujuan kita hidup di dunia ini, tanpa memperhatikan peringatan dan petunjuk yang diberikan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi, menegakkan agama Allah yang menjanjikan kehidupan yang indah di akhir khayat kita.
Coba saja lihat di televisi, media yang selalu kita tongkrongin, salahsatu media yang cepat untuk mempengaruhi seseorang terutama remaja. Para remaja tampak selalu bersenang-senang; menghadiri konser-konser sampai berdesakan, menari-nari, melompat-lompat layaknya orang yang kekurangan kebahagiaan; bernyanyi dan menciptakan lagu yang bertemakan cinta, cinta, dan cinta; hawa nafsu yang begitu besar, sehingga menciptakan aktifitas yang sangat dibenci Allah, namun dicintai syetan.
Sebagai remaja, seharusnya kita melakukan hal-hal yang terbaik untuk diri kita, orang tua, bangsa, bahkan untuk masa depan kita yang abadi nantinya. Banyak kewajiban yang harus kita selesaikan selama hidup, terutama disaat remaja seperti kita yang merupakan masa produktif. Bukannya malah bersantai, berleha-leha membuang waktu seperti itu.
Tampak sekali tak ada yang menjadi tujuan hidup, jika hal-hal tak berguna yang kita lakukan. Mungkin, Al-Qur’an tak lagi menjadi pedoman hidupnya, sholat tak lagi menjadi tiang agamanya karena mereka sibuk dengan dunia dan sibuk mengikuti godaan syetan. Bukankah Allah swt sudah memberi peringatan melalui Al-Qur’an. Sekian banyak dan seringnya Allah memperingatkan, mewanti-wanti manusia agar tak tergoda rayuan syetan, jika kita mau memahaminya, niscaya kita akan terlindung dari godaan syetan yang terkutuk.
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam: 59)
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Shaad: 26)
Bukan hanya Nabi Daud RA saja yang diberikan peringatan, tapi seluruh umat manusia. Menjadi khalifah, menegakkan agama Allah dari apapun yang siap menghancurkan Islam, bersikap adil dengan segala pedoman yang telah diberikan, dan tidak mengikuti hawa nafsu yang akan menyesatkan.
Hawa nafsu adanya didalam diri kita, karena itu kita harus mengendalikannya, jangan sampai hawa nafsu yang menguasai kita. Beberapa contoh aktifitas yang saya sebutkan diatas termasuk bentuk dari hawa nafsu kita, nafsu yang mendorong kita untuk melakukan perbuatan buruk atau maksiat yang jelas dilarang dalam islam. Yang berawal dari perbuatan kecil, ketika dibumbui oleh syetan, semua akan menjadi perbuatan besar yang jelas berdosa dan menjerumuskan kita.
Memang tidak mudah, syetan pun selalu mengoda kita untuk mengikuti hawa nafsu kita dan memberikan janji-janji manisnya. Lalu apa guna akal dan perasaan yang diberikan Allah untuk melawan itu semua?
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Fathir: 6)
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. Al Jatsiyah: 23)
Yang saya herankan, tidakkah mereka takut dengan azab yang akan diberikan oleh Allah swt? Sebagai manusia juga kita telah diberikan akal oleh Allah untuk berpikir dan mengkaji ilmu yang telah Dia sediakan. Cahaya yang akan membantunya menemukan jalan Allah pun ada di dalam diri kita sendiri, tinggal bagaimana kita bisa mengeluarkan nya agar benar-benar menuntun kita. Tidak sedikit pula orang yang bisa membantu, jika dengan sungguh hati ingin mengikuti jalan Allah yang benar. Lalu kenapa masih enggan mencari ketenangan di sisi Nya?
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazia’at: 40-41).
Padahal Allah telah menjanjikan ketenangan hati bagi hamba yang mengikuti segala perintah dan menjauhi segala laranganNya hingga menjanjikan indahnya surga.
"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Fath: 4)
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (QS. Al Baqarah: 25)
Wahai saudaraku yang kucintai karena Allah. Jangan biarkan dirimu dibaluti oleh hawa nafsumu. Hawa nafsu yang akan hanya menjerumuskanmu kedalam neraka yang panas. Bukankah Allah telah memberikan peringatan dan perintah kepada kita semua. Ia pun telah menjanjikan balasan yang setimpal atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia. Karena itu tidak takutkah dengan azab yang akan menimpamu jika di neraka nanti? Tidak inginkah kita nikmati surga yang begitu indah dan megahnya? Itu semua tergantung dengan apa yang telah kita lakukan selama di dunia ini. Saya menulis ini bukan berarti saya sudah sempurna. Sebagai manusia pasti godaan syetan akan tetap mengganggu saya, tapi tidak ada salahnya kan, jika sesama manusia kita saling mengingatkan. Semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment