Friday, May 18, 2012

Mau manfaat atau mudharat?

Hari ini, saya mendapatkan sebuah hikmah. Simpel, namun sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelumnya, mari kita lirik QS. Al Baqarah: 216
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Yang saya bold adalah hikmah yang saya dapatkan. Beberapa pekan ini, saya "dikejar-kejar" oleh sebuah acara. Acara yaa, yang katanya menjadi sebuah kunci kesuksesan menjadi Maba di fakultas saya, inagurasi. Niatnya cukup baik, untuk pempererat relationships antar senior dan junior. Sebuah acara yang cukup besar membutuhkan dana. Sampai panitia inti pun "meminta-minta" agar mendapatkan uang.

"Ini kan acara kita.."
Oke, acara kita. Dibawah status bahwa kita adalah mahasiswa baru. Tapi yang menjalankan, mengambil keputusan, menjadikan prioritas, bukan kita kan? Tapi AKU.

Dikejar-kejar dengan tagihan sejumlah uang yang terbilang banyak dan nantinya tidak akan saya nikmati, untuk apa? Lagipula acara yang akan dihadirkan, saya yakini tidak akan lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan kemudharatannya. Terbaca dari tema acaranya, "DISCO". Mau berdalih apa lagi, kalau tema acaranya saja sudah berkonotasi negatif? Fortunately, hati nurani saya masih tergerak untuk sedikit membantu, bukan karena acara tersebut, namun karena teman2 saya yang sampai rela "meminta-minta" hanya untuk acara tak bermanfaat tersebut (andai mereka menyadarinya).

Oke, mari berdamai. Tentunya saya tidak akan mencekal berlangsungnya acara tersebut, karena saya pun tidak punya kuasa apa2. Bukan berarti saya menyerah, tapi saya hargai apa yang kalian rencanakan dengan susah payah. Bukan pula saya tidak menghargai usaha kalian, tapi, lebih baik saya menjauh, menjalankan amanah lain yang akan lebih bermanfaat untuk orang banyak, dibandingkan menenggelamkan diri sendiri kedalam kemudharatan.

Walaupun saya manusia yang tidak sempurna. Namun cukuplah untuk meninggalkan kegiatan yang berbau mudharat dimulai dari hal2 besar yang tampak terlihat kemudharatannya. Lalu, berlatih dan buat diri menjadi lebih peka dengan kemudharatan yang lebih kecil agar totally kita bisa melakukan amal ma'ruf nahi munkar. :)

Wallahu'alam.

No comments:

Post a Comment


日本に行きましょう! [Let's go to Japan!] ^^