Tuesday, January 15, 2013

Bolehkah aku cemburu?

Entah mengapa, belakangan ini saya merasakan penyakit hati yang membuat saya sedih. Begitu menggelanyuti, dan saya, belum tau bagaimana untuk memanajemenkannya. Cemburu, singkatnya kusebut begitu. Tapi bukan cemburu karena pasangan, bukan karena cinta. Jadi.. mungkin lebih tepatnya, iri. Mungkin. Tapi disini, saya lebih ingin menyebutnya dengan, cemburu.

Aku cemburu, ketika mereka dalam keramaian, sedang aku dalam kesepian.
Aku cemburu, ketika mereka mendapatkan perhatian lebih, sedang aku terlupakan.
Aku cemburu, ketika mereka telah dapatkan 'hiburan' atas kejenuhan mereka, sedang aku belum.

Apakah mungkin, karena kejenuhan yang merangkap kesepian? Ataukah sebaliknya?
Dan saya masih begitu terlarut begitu didalam.

Iya, aku salah. Aku salah. :'(

Saya juga masih sangat ingat pesan dari film Hafalan Sholat Delisha, di salahsatu dialognya, sang ummi berkata pada salahseorang anaknya yang iri karena tidak mendapatkan kalung seperti kakaknya, beliau berkata:
"Nak, tidak boleh mudah cemburu terhadap sesuatu yang bukan menjadi milik kitaT^T

Jadi, saya harus bagaimana ya?
Tapi tenang, perasaan ini tidak akan destruktif terhadap orang lain, tapi kalo ke diri sendiri...
Jadi saya harus bagaimana?
Manajemen cemburu kah?
Atau apa?

Sudah saya represi, represi, represi. Tapi ya namanya represi, jadinya ya tetap masih bisa muncul lagi. Dan saya belum menemukan metode lainnya :$

Jadi saya harus bagaimana?

Hayoo, Nid. Allah sedang mengujimu, tuh. Keep strong, keep strong!

Semoga rasa sepi-jenuh ini segera berakhir, syndrome homesick akut mungkin, can't wait for go back home soon in this weekend.

No comments:

Post a Comment


日本に行きましょう! [Let's go to Japan!] ^^