Wednesday, January 16, 2013

Warung lebih kaya daripada Restaurant [?]


Warung lebih kaya daripada restaurant?
Loh?
Judul yang aneh.


Jelas-jelas, warung itu penghasilannya lebih sedikit, daripada restaurant. Lihat saja, dari tampilan ruangannya yang berbeda 180 derajat; restaurant begitu mewah, dengan desain interior 'wah' beserta benda-benda didalamnya yang sepertinya tidak murah; dibandingkan dengan warung yang sederhana, kursi plastik, meja kayu -bukan jati-, serta tanpa desain interior apapun. Makanannya pun, restaurant hanya dimasuki orang-orang yang 'berada' karena harga makanan yang sedikit, harga selangit; tapi warung setiap orang bisa masuk, makanan segunung, harga tak bikin bingung. Dilihat dari modalnya saja, sepertinya restaurant bisa membutuhkan modal hingga berpuluh-puluh juta; sedangkan warung, ratusan ribu hingga beberapa juta dengan angka kecil, sudah dapat membuka usaha ini. Konklusinya, tentu saja restaurant pasti memiliki penghasilan perhari yang besar pula daripada warung. Iya kan? Iya dong? Mungkin..

Well, have you ever think about another thing?

Ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya, hal ini pun terbesit sesaat di benak saya, kemarin. Tapi iya loh, benar. Jika disadari, hal ini sangat masuk akal. Mau tau apa? Ya itu tadi seperti judul yang saya tuliskan :p

Ehh.. Tunggu. Sebelumnya, warung yang saya maksudkan disini, adalah penjual makanan dengan usaha 'kecil-kecilan', entah hanya dengan gerobak a.k.a pedagang kaki lima ataupun dengan rumah makan. Dan restaurant ialah rumah makan dengan tampilan agak mewah, hingga mewah, yang jelas harganya juga 'wah'.

Begini ceritanya, terinspirasi semenjak saya stay di Pulau Jawa ini, lebih tepatnya kota Cimahi. Saat saya di Kalimantan, ketika ke warung, memesan makanan, otomatis saya juga harus memesan minumnya, karena mendapatkannya harus dengan membelinya. Tapi disini, di kota Cimahi ini, ketika saya ingin membeli bubur saja misalnya, entah itu di pedagang kaki lima, atau warung, saya akan langsung mendapatkan sepaket! Bubur beserta segelas air mineral ataupun teh hangat, sebelum saya memesannya. Dan ini GRATIS! Eh eh eh bukan berarti saya sukanya yang gratisan saja ya, dirimu juga suka kan? :p

Ya, GRATIS. Meskipun tak semua warung memberikan minum gratis -disini pengecualiannya- tapi dipikir-pikir, pernah tidak, di restaurant itu memberikan minuman gratis? Minimal air mineral saja, hmm.. sepertinya saya belum pernah menemukan restaurant yang seperti itu. Get what i mean?

Gini, gini. Pernah terpikir tidak, baiknya mereka yang memberikan minuman secara gratis itu? Kalau dipikir-pikir, bisa jadi mereka rugi, atau.. jika mereka ingin menghitungnya, pasti kan lumayan, menambah pengasilan. Ya nggak?

Nah, disinilah yang saya maksudkan mereka lebih kaya. Padahal mereka hanya pengusaha kecil lho, berjualan bahkan ada yang hanya dengan gerobak, tapi mereka dapat menyuguhkan walau hanya satu gelas air mineral kepada setiap pelanggannya. Sedangkan restaurant? Ini memang hal kecil, tapi menurut saya, LUAR BIASA. Seperti menabung; sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Tidak ada hal sia-sia yang tak tercatat oleh Allah swt, sedikitpun.

Wallahu'alam, mungkin mereka beranggapan bahwa apa yang telah dilakukan adalah hal kecil, biasa, tak bernilai. Tapi Allah, menilai sekecil dan sesamar apapun segala hal yang kita lakukan, bukan? Tentu saja. Bisa jadi, yang mereka lakukan akan bernilai ibadah, jika mereka ikhlas, sehingga Allah akan mencukupkan dan memudahkan usahanya, mungkin tidak? Ya, sangat mungkin sekali, kan. :)

Mengambil hikmah dari cerita ini, yuk, mari kita beribadah dan/atau melakukan sesuatu yang bermanfaat, mulai dari hal yang kecil saja, membuang sampah pada tempatnya, misalnya. Berlaku sopan, tidak berbicara sembarangan, wudhu sebelum tidur, infaq, memberikan jatah istirahat serta makan kepada diri sendiri, berpakaian bersih, hidup dengan rapi dan bersih, dan masih sangat banyak hal lainnya. Hal kecil bukan? Saking kecilnya, sahkan sampai kita abaikan.

Yuk yuk, lebih peka pada lingkungan, pada diri sendiri, dan.. menabung! Menabung untuk bekal ketika kita di akhirat nanti. InsyaAllah, tidak akan sia-sia selama itu adalah perbuatan baik. Nantinya, Allah juga akan memudahkan ayunan langkah kita selama berada di dunia ini, ketika melakukannya dengan istiqomah, InsyaAllah. ^^

No comments:

Post a Comment


日本に行きましょう! [Let's go to Japan!] ^^