Friday, January 4, 2013

Diantara ragu, malas, dan santai.

Terkadang diri ini merasa bimbang untuk menjadi giat, bukan karena malas, yaa walaupun ada sedikit terselip rasa malas, tapi.. seperti petunjuk. Mau dipaksa sedemikian rupa, tetap saja rasanya ragu, ataupun terlalu santai. Dan hal ini tidak terjadi terkadang, namun sering. Apalagi semenjak di masa kuliah ini, dimana saya dituntut agar dapat melakukan  self-awarness dengan baik.

Pada satu sisi, saya tahu, hidup saya tidak boleh dijalankan dengan berleha-leha, lemas, patah semangat, dan segala hal buruk lainnya. Karena terlalu banyak achievement yang harus saya raih. Buat saya, hidup tentunya harus ada visi-misi dan planning yang jelas, realistis. Maka jika satu langkah saja saya jalankan dengan buruk, hancur susu sebelanga, hihi

Tapi, pada sisi lain, rasa ragu, enggan, dan terlalu santai itu terlalu, uuhh! tak bisa dilawan. Namun, seperti yang tadi saya katakan, hal itu terasa seperti layaknya petunjuk, 'perlindungan' dari Allah SWT. Jika hal ini salah, mohon maafkanlah saya, karena inilah yang saya rasakan, entah benar ataupun salah.

Bingung?

Hehe, baiklah akan saya ceritakan maksudnya uniknya. Berhubung saat ini saya sudah kuliah *uhuk uhuk* jadinya saya ceritakan sesuai dengan taraf saya, ya. Yang lebih muda *jadi merasa tua, haha* bisa menyesuaikan.


Pernah tidak, punya perasaan malaaaass pisan, untuk belajar sistem-kebut-semalam disaat katanya, esok hari akan dilaksanakan kuis? Pernah juga tidak, katanya esok hari akan ada kuis, tapi kita tetap santai untuk tidak belajar, dan lebih memilih untuk melakukan hal -yang lebih- menyenangkan? Eh, dua hal ini serupa tapi tak sama lho, rasa malas seperti rasa berat untuk melakukan sesuatu, sedangkan rasa santai seperti rasa ringan dalam melakukan ataupun menghadapi sesuatu. Tapi bukan rasa cokelat ataupun stawberry ya :p
Satu lagi, pernah juga tidak merasa malas untuk datang kuliah, dan.. Taraaa! There are something happen tommorow!

Sebelumnya, saya sudah akan berpasrah diri ketika ternyata kuis benar-benar akan dilaksanakan. Berpasrah sebelum ada usaha maksimal, hmm.. just check out for the unexpected score. Jika baik, alhamdulillah. Jika buruk, evaluasi evaluasi evaluasi!

Jeng jeng jeng.. keesokan harinya..
Huaaaa! "Yes! Gak jadi kuis! " atau.. "Oh noo! Gak ada kuliah!  "
Tuh kan.. Terkadang jadinya saya suka menganalogikan, sebenarnya Allah membisikkan pada saya "Hai Nida, tenang saja, besok tidak akan ada kuis, jadi kamu tidak usah riweuh". Ya, Allah maha mengetahui keadaan hamba-Nya lebih dari diri hamba-Nya sendiri. Walaupun memang, dalam hati tetap saja saya riweuh karena tidak belajar sebelumnya.

Tapi, ketika kedua hal tersebut akhirnya terjadi, feeling dari-Nya seperti telah mengarahkan saya untuk tetap tenang. Dan lagi, saya harus 'mempelajari' feeling ini.

Serupa pula halnya, namun lebih kompleks. Ketika ragu untuk mengikuti/pergi/melakukan sesuatu, saya lebih memilih untuk meminggalkannya, karena ragu adalah pekerjaannya setan. Seperti sabda Rasulullah saw :
"Tinggalkan yang kamu ragukan, dan ambilah yang tidak ragukan (meyakinkan)." (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i)
Tak jarang jadinya, saya tidak mengikuti kegiatan yang rasanya meragukan dan 'tampaknya' tak bermanfaat untuk diri saya. Jadi, tentukanlah hal-hal baik untuk dirimu, karena hanya dirimu yang mengetahui apa maumu, tapi.. tentunya yang benar-benar baik, bukan hal yang buruk yang dibenarkan ya :)

Dan tetap, kerjakanlah setiap hal, as best as you can!

Barakallah. Ganbarimashou! ^^


Cmh, 4.1.2013
1.40 am

No comments:

Post a Comment


日本に行きましょう! [Let's go to Japan!] ^^